Budidaya tumbuhan kopi Lampung yang familiar di Lampung
umumnya ialah jenis kopi robusta. Jenis kopi robusta sangat sesuai ditanam di
Indonesia sebab Indonesia mempunyai iklim tropis. Jenis kopi robusta dapat
tumbuh di wilayah dataran rendah, atau situasi yang ideal tumbuh pada elevasi
300 sampai 900 meter di atas permukaan laut. Budidaya tumbuhan kopi robusta ini
tidak sedikit kita temukan di wilayah Lampung, Sumatera. Khususnya di wilayah
Lampung Barat, Lampung Tengah dan juga wilayah Tanggamus. Budidaya tumbuhan kopi
Lampung secara ideal dapat dipanen sesudah usia 2 sampai 3 tahun. Hal ini dapat
terjadi bila dilaksanakan perawatan yang intensif. Setidaknya diperlukan waktu
pengeringan sekitar 2 sampai 2,5 bulan sesudah turun.
Bagaimana teknik budidaya tumbuhan kopi Lampung dilakukan?
Berikut ini sejumlah hal yang urgen untuk kita perhatikan:
1. Pemilihan
ladang yang tepat. Ladang yang paling sesuai untuk menempatkan kopi robusta
ialah kawasan pegunungan, perbukitan, ladang dan sebagainya. Toleransi suhu
lingkungan yang dibutuhkan ialah sebesar 50 derajat celcius. Pemilihan tanah
sebagai ladang dan pun kondisi suhu paling menilai pada proses budidaya
tumbuhan kopi robusta atau kopi Lampung.
2. Setelah
menemukan area penanaman yang tepat, maka urusan yang kedua ialah menemukan
bibit unggul. Bibit kopi robusta dapat diperoleh dengan mengerjakan pembibitan
sendiri sampai kopi tumbuh, atau dapat juga dengan membelinya di toko
pertanian. Perhatikan tumbuhan induk dari bibit yang diambil. Pastikan tidak
cacat dan tidak terdapat luka yang dapat menurunkan kualitas bibit Anda.
3. Pada
proses penanaman kopi, yang butuh diperhatikan ialah bagaimana penetrasi cahaya
matahari dapat masuk dengan baik ke tumbuhan kopi yang ditanam. Sebab urusan
ini bakal sangat memprovokasi proses fotosinetesis dari tumbuhan kopi. Pastikan
Anda menempatkan pada wilayah yang tidak terlindungi pohon-pohon besar
sampai-sampai cahaya matahari bisa secara langsung menyentuh daun untuk
mengerjakan fotosintesis.
4. Baiknya
pohon-pohon kopi yang ditanam diserahkan tanaman-tanaman pohon guna naungan di
sekitarnya supaya tanaman kopi tidak terpapar sinar matahari secara langsung,
pun dapat mengayomi bunga kopi dari air hujan yang bisa merusak proses
pembuahan. Pohon naungan dapat seperti cengkeh, lada, kayu afrika, durian atau
lainnya yang jenis tanamannya tidak memakan tempat tidak sedikit dan tidak
rindang.
5. Penanaman
bibit kopi robusta dilaksanakan pada kedalaman tanah 13 sampai 15 cm, dengan
jarak antara satu tumbuhan ke tumbuhan lainnya sebesar 2 sampai 2,5 meter.
Kedalaman tanah tidak boleh tidak cukup dari 13cm
6. Pemupukan
dilaksanakan dua kali yaitu pada sehari sesudah penanaman dan pada akhir masa
tanam. Pemupukan usahakan dilaksanakan pada musim hujan sebab kandungan bagian
haranya bakal lebih tinggi sampai-sampai pupuk gampang meresap. Sebaiknya pun
Anda memilih memakai pupuk alami laksana pupuk kandang dan pupuk kompos. Pupuk
organik akan menyerahkan kualitas pohon dan buah kopi yang bagus dan akan
mengawal kesuburan tanah lokasi tanam.
Pohon yang tidak sehat akan mendatangi ajalnya
7. Pemeliharaan
tumbuhan kopi dilaksanakan dengan memantau situasi air yang diperlukan oleh
tanaman. Lakukan penyiraman pada situasi cuaca yang ekstrim sehingga bisa jadi
tanaman akan kelemahan air. Bersihkan tanaman binal yang ada di dekat kopi yang
dapat memprovokasi nutrisi yang diserap oleh tanaman. Namun demikian,
penyiraman teratur usahakan dilaksanakan pada usia sampai 7 hari, dan setelah
tersebut lebih dijarangkan lagi penyiramannya.
8. Pada
perkembangan trimester ke dua atau umur 7 sampai 12 bulan, tumbuhan kopi
robusta itu usahakan dimurnikan dari serangan hama laksana serangga, ulat dan
sebagainya yang biasa menyerang tumbuhan kopi. Sementara pada umur tahun kedua
usahakan mulai dibuatkan gundukan tanah dibagian bawah tanaman. Hingga usianya
menjangkau dua tahun ke atas maka elevasi tanaman kopi akan menjangkau 2 sampai
3 meter.
Bagaimana ketekunan perawatan tumbuhan kopi dalam budidaya
tumbuhan kopi robusta atau kopi Lampung itu turut memprovokasi kualitas kopi
yang dihasilkan. Rasa yang nikmat di dalam cawan sebanding lurus dengan upaya
perawatan yang ulet dan cocok aturan. Semoga hasil jerih payah keringat semua
petani yang inginkan untuk berjuang menjadikan hasil kopinya berbobot |
berbobot | berkualitas terbayar oleh penghasilan yang mensejahterakan family
mereka. Semua ini bisa terjalin andai adanya sokongan sdm yang baik dari
pemerintah wilayah dan sektor usaha setempat.
0 komentar:
Posting Komentar